Perbedaan Mono dan Poly dalam Panel Surya – Panel surya atau disebut juga panel fotovoltaik adalah alat yang bisa merubah sinar matahari menjadi energi listrik.
Sinar matahari yang diubah dengan alat dapat menjadi energi listrik melalui aliran elektron yang terjadi pada sel surya saat terkena sinar matahari. Hasil dari aliran elektron akan menjadi listrik DC, yang dapat dimanfaatkan langsung untuk berbagai macam aplikasi dengan listrik DC, seperti lampu atau radio, atau bisa diubah terlebih dahulu menjadi listrik AC, melalui penggunaan inverter.
Sebelum membeli panel surya, pasti Anda akan mencari-cari apa saja jenis panel dan keuntungan yang akan didapat dari panel tersebut.
Maka dari itu, artikel di bawah ini akan menjelaskan kepada Anda apa saja jenis panel surya dan keuntungan dari masing-masing panel yang akan di dapatkan oleh penggunanya.
Yang pertama adalah Poly crystalline yang terbuat dari kristal silikon blok-cast. Elektron yang ada akan terjebak dalam batas butir kristal individu dalam panel Poly crystalline, hal ini menyebabkan efisiensinya akan lebih rendah. Peringkat efisiensi yang biasanya dimiliki panel Poly crystalline besarnya sekitar 13.5% pada 25 ° C, hal ini akan menyebabkan penurunan sekitar 15 – 25% pada 50 ° C
Sedangkan yang kedua ada Panel Mono crsytalline yang terbuat dari silikon kristal tunggal, baik ditemukan secara alami (sangat jarang) atau tumbuh yang dibuat di laboratorium. Proses ini, disebut recrystallising, sehingga membuat panel Mono crsytalline akan berharga lebih mahal apabila diproduksi. Panel Mono crsytalline juga memiliki penampilan yang lebih halus dari pada panel Poly crystalline
Sehingga bisa diambil kesimpulan, bahwa perbedaan utama antara Poly crystalline dan Mono crsytalline dari tingkat modul efisiensi dan harga panel ini sangat berbeda. Modul yang dimiliki Mono crsytalline lebih efisien akan tetapi harga belinya juga lebih mahal.
Perbedaan lainnya bisa Anda lihat dari warna yang dimiliki oleh kedua panel ini. Modul milik Mono crsytalline berwarna hitam, sedangkan modul milik Poly crsytalline berwarna biru. Hal ini juga menyebabkan perbedaan estetika diantara keduanya (modul Mono crsytalline terlihat lebih baik dalam semua sistemnya), dan juga untuk perbedaan kinerja di daerah yang hangat. Sejak absorbes hitam panas lebih mudah, dan karena efisiensi sel surya berkurang pada suhu tinggi, modul Poly crsytalline akan terlalu terpengaruh oleh suhu tinggi.
Setelah menggetahui perbedaan di antara kedua jenis panel surya ini, manakah yang akan menjadi pilihan Anda?
Ada kebutuhan untuk pribadi ataupun bisnis, silahkan hubungi kami di no 021 8838 3434 untuk harga terbaik dari kami atau klik www.gdmenergy.com untuk melihat web kami.